Energi Terbarukan Oleh Royal Golden Eagle

Telah diketahui bahwa RGE merupakan korporasi yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam. Mereka mengubahnya menjadi sebuah produk bernilai guna tinggi dengan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat. Dan sudah dipastikan bahwa nilainya menjadi berlipat ganda bagi pengembangan usaha.

RGE atau Royal Golden eagle didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Sukanto Tanoto. Dahulu kala sebelum menjadi RGE namanya adalah RGM yaitu Raja Garuda Mas. Namun seiring waktu berlalu, perubahan namapun terjadi. RGE kini menjadi korporasi skala internasional dengan nilai aset yang ditaksir mencapai 18 miliar dollar Amerika Serikat. Perusahaan tersebut sekarang menjadi salah satu perusahaan besar di dunia. RGE sendiri memiliki anak perusahaan yang cukup banyak dan terkenal serta dari berbagai bidang industri yaitu: yaitu: Pulp dan Kertas oleh April grup, industri kelapa sawit oleh Asian agri, selulosa khusus oleh bracell, viscose staple fibre oleh sateri, dan pengembangan sumber daya energi. Kini perusahaan tersebut memiliki karyawan hingga 60.000 orang.

Perusahaan RGE mendapatkan pencapai yang luar biasa untuk mereka, sepanjang tahun 2016. Anak perusahaan RGE menunjukkan perkembangan positif. Mereka berkontribusi terhadap pencapaian spesial yang diraihnya selama ini. RGE didirikan dengan memiliki misi yang berbeda-beda untuk anak perusahaannya. Dia mewajibkan agar semua perusahaan di bawah naungan RGE agar memberi manfaat kepada pihak lain dan agar bisa berguna bagi masyarakat dan negara.

Pacific oil dan gas adalah sebuah perusahaan pengembangan sumber daya energi independen yang fokus dirinya untuk membantu dan memenuhi kebutuhan energi ekonomi Asia agar terus tumbuh. Aktifitas yang sering dilakukan selalu berpusat pada kegiatan eksplorasi, pengembangan, serta produksi minyak dan gas yang berada Pulau Sumatra, dan wilayah-wilayah sekitarnya. Kegiatan opersional yang juga mereka lakukan berada di sektor hilir yang mencakup pengembangan terminal penerima LNG (receiving terminal) dan pembangkit listrik Combined cycle Gas Turbine (CCGT) bersekala besar di negara China.

Mereka juga menginvestasi, mengembangkan, membangun, memiliki serta mengoperasikan proyek yang inovatif juga kompetitif dari segi biaya di seluruh rantai pasokan energi dan senantiasa memberikan perhatian penuh sehubungan dengan peranannya sebagai perusahaan warga masyarakat yang bertanggung jawab.

Di sisi lain, mereka juga terus melakukan evaluasi terhadap proyek dan teknologi lain dalam rangka untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan energi mereka, berupa batu bara, gas metana batu bara, dan energi yang terbarukan. Energi yang terbarukan adalah energi yang bersumber langsung dari sumber daya alam dan secara berkesinambungan dapat terus diproduksi meski tanpa harus menunggu waktu jutaan tahun layaknya energi berbasis fosil. Sumber-sumber alam yang dimaksud adalah berasal dari matahari, panas bumi, angin, air, dan berbagai bentuk biomassa.

 

Mendukung Generasi Muda Untuk Berani Berwirausaha

Sukanto Tanoto merupakan seorang pengusaha yang sukses yang memiliki banyak perusahaan yang sudah dia pegang. Contoh adalah salah satu perusahaan terbesar dan terkenal di dunia bernama RGE atau Royal Golden Eagle dan anak-anak perusahaan yang di bawah naungannya cukup terkenal juga.

Sukanto Tanoto mengatakan bahwa menjadi seorang pengusaha harus memiliki tiga karakter yang harus dimiliki, yaitu: kerja keras, berorientasi jangka panjang, dan semangat pantang menyerah.

Continue reading

Dukungan Tanoto Foundation Terhadap Ruang Publik  

Jakarta adalah ibu kota Indonesia yang terkenal dengan kota yang memiliki populasi yang sangat pesat. Jika dibandingkan kota lain, Jakarta memiliki sekitar 30 hingga 60% penduduk lebih banyak. Tidak hanya itu, bangunan-bangunan yang berlokasi disana pun terbilang sangat terbatas, berbeda dengan kota-kota yang lainnya. Sementara itu, pembangunan ekonomi yang terdapat di dalamnya sangat pesat, misal contoh hotel yang menjulang tinggi harganya, rumah (apartement) yang menjulang tinggi ke atas, dan kantor-kantor yang memiliki segala bentuk pencahayaan yang penuh. Pun juga ruang komunitas dan komunikasi seperti café, restoran, dan sebagainya pun dapat dengan mudah dijumpai.

Continue reading

Dukungan Perkembangan Anak Indonesia

Tanoto Foundation didirikan lebih dari 10 tahun yang lalu oleh Sukanto Tanoto, selaku pemilik perusahaan RGE (Royal Golden Eagle), beserta istrinya, Tinah Bingei Tanoto. Mereka memiliki visi untuk menjadi pusat unggulan dalam Penanggulangan Kemiskinan melalui pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Di bidang pendidikan, Tanoto Foundation memberikan beasiswa bernama Beasiswa Sayap Garuda, yang diberikan kepada S1 dan S2. Dalam hal ini, mereka menjalankan program Peningkatan Kualitas Pendidikan (PELITA Pendidikan) di daerah Sumatra Utara, Riau, dan Jambi, lalu bekerja sama dengan April Grup dan Asian Agri, yang merupakan anak perusahaan dari RGE, menjalankan program beasiswa National Champion Scholarship dan Regional Champion Scholarship, Advanced Education Support yang mendukung pengembangan riset aplikatif di perguruan tinggi, serta sejumlah program kemitraan pendidikan.

Continue reading

Dukungan Pendidikan Anak Indonesia

Jakarta merupakan ibukota Indonesia, yang populasinya mencapai 3-4 kali lebih banyak dibandingkan kota-kota yang lain. Dengan penduduk yang kapasitasnya lebih banyak dari pada kota-kota yang lain, akan dibutuhkan tempat tinggal, sekolah, dan yang lainnya. Namun dengan kota yang terbilang cukup padat penduduknya, masih saja ada anak yang belum mendapatkan pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Dengan pendidikan, kita bisa mempelajari berbagai aspek mulai dari, ekonomi negara, sejarah Indonesia dan kota-kota di luar negeri, agama, politik, dan sebagainya yang terkait dengan pembelajaran, bahkan memasak dan menyetir. Dengan adanya pendidikan kita dapat mengubah cara pandang kita terhadap lingkungan sekitar. Yang secara global juga sangat penting untuk memperbaiki kualitas hidup manusia. Namun untuk saat ini, jika kita telusuri pendidikan di Indonesia masih terbilang kurang atau masih mengalami rendahnya mutu pendidikan. Penyebabnya bisa dari masalah efektifitas, efisiensi, dan standarisasi pengajaran. Dan misal contoh yang sangat sering kita jumpai adalah kurangnya biaya untuk mengenyam pendidikan.

Sukanto Tanoto adalah seorang pengusaha terkenal dan sukses. Ia memiliki perusahaan yang merupakan salah satu perusahaan besar dan terkenal di dunia, yaitu Royal Golden Eagle. Selain itu juga, anak-anak perusahaan dari RGE adalah perusahaan yang terbilang cukup terkenal, contoh misal Asian Agri dan April Grup. Namun, Sukanto Tanoto mendirikan anak-anak perusahaan tersebut tidak semuanya sama. Jadi tiap perusahaan yang memiliki tujuan masing-masing.

Tanoto Foundation juga merupakan salah satunya. Tanoto Foundation sendiri adalah sebuah lembaga filantropi yang memiliki fokus pada penanggulangan kemiskinan melalui sebuah dukungan pendidikan, peningkatan kualitas hidup, dan pemberdayaan masyarakat. Di sisi lain, pendiri dari Tanoto Foundation, yaitu Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto, memberikan mandat kepada Sihol Aritonang selaku Kepala Pengurus Tanoto Foundation agar anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas mulai dari usia dini dan bagaimanapun juga hal tersebut merupakan kunci untuk memutuskan rantai kemiskinan.

Oleh karena itu, Tanoto Foundation mendukung tujun 11 dari SDGs, yang berbunyi membuat kota dan pemukiman yang inklusif, aman dan berkelanjutan, dan maka dari itu mereka membangun sebuah Rumah  Publik Terbuka Ramah Anak RPTRA Akasia yang terletak di Kelurahan Tebet Barat, Jakarta Selatan. Luas tanah ruang public tersebut seluas 2400 meter persegi dilengkapi dengan fasilitas ruang serbaguna, perpustakaan, taman bermain anak, lapangan futsal, taman dan kolam nutrisi bahkan amphiteater. Sihol Aritonang mengatakan bahwa dukungan tersebut sejalan dengan prinsip dari pendiri Tanoto Foundation dan mnegatakan bahwa belajar tidak hanya selalu di dalam kelas, belajar juga bisa dilakukan di lingkungan sekitar.

Dukungan pendidikan di Indonesia oleh Tanoto Foundation tidak hanya disana saja, namun ada sebanyak 30 PAUD yang telah dibina oleh Tanoto Foundation yang tersebar di DKI Jakarta, Riau, Jambi, dan Sumatra Utara dari tahun pertama program ini didirikan hingga akhir September 2016 silam.

Fokus RGE dalam Mengelola Lahan dan Mencegah Kebakaran

RGE (Royal Golden Eagle) adalah kelompok usaha terdiri atas  perusahaan kelas dunia yang aktivitas industrinya berfokus pada pengelolaan sumber daya alam.  Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pengolahan sumber daya alam menjadi produk setengah jadi  dan produk jadi. Dikenal sebagai  perusahaan yang mampu meningkatkan taraf hidup jutaan orang, RGE memiliki total aset hingga 12 miliar US Dollar dan didukung oleh 50.000 tenaga kerja di seluruh dunia.

Fokus RGE dalam Mengelola Lahan dan Mencegah Kebakaran

Sebagai perusahaan manufaktur kelas dunia yang telah berkembang pesat, RGE senantiasa merancang strategi yang efektif untuk meraih pencapaian target agar maksimal dalam pengelolaannya. Perusahaan besutan Sukanto Tanoto ini juga dikenal memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian alam dan lingkungan hidup.

Salah satu upaya yang dilakukan RGE ialah mencanangkan program penanaman  lahan agar tumbuh subur.  RGE juga mengupayakan pencegahan kebakaran dengan melakukan kerjasama dan workshop bersama penduduk sekitar agar kebakaran yang sering terjadi pada beberapa tahun belakangan tidak kembali terjadi.

Dalam sebuah kesempatan Sukanto Tanoto membagikan pelajaran yang sangat penting dalam upaya pengelolaan lahan. RGE memiliki kebijakan dengan pemanfaatan teknologi canggih untuk mencegah terjadinya kebakaran.  Sukanto Tanoto tak segan memfasilitasi para petani agar dengan adanya teknologi yang canggih,  mereka tidak melakukan pembakaran dalam upaya pembersihan lahan.

Pengelolaan Lahan dan Pencegah Kebakaran oleh RGE Secara Holistik

Dalam  rangkaian diskusi panel World Economic Forum (WEF), Perdana mentri Selandia Baru Helen Clark mengungkapkan metode yang berhasil dilakukan RGE untuk  melakukan pengolahan lahan. Metode pendekatan yang diungkapkan oleh Helen Clark bertumpu pada komitmen mengatasi segala persoalan ekonomi, masyarakat, lingkungan, negara dan industri bisnis secara holistik.

RGE memahami bahwa  persoalan-persoalan tersebut saling tergantung satu sama lain dalam upaya pemberian kontribusi pada pengelolaan lahan. Oleh karena itu dibutuhkan langkah pro-aktif dari semua pihak untuk melakukan pencegahan kebakaran.

Masyarakat

Sukanto Tanoto mengungkapkan bahwa masyarakat merupakan hal penting yang harus senantiasa diperhatikan. Oleh karena itu,  melalui kebijakannya , RGE  menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar dengan program pemberdayaan  yang berfokus pada aspek pendidikan, pengembangan UKM dan peningkatan  ketrampilan.   Keberadaan RGE membawa manfaat yang telah dirasakan  secara signifikan oleh penduduk sekitar RGE. Selain itu, RGE  juga berkomitmen  untuk senantiasa melindungi lahan dari deforestasi dengan sungguh-sungguh.

Negara

Visi misi RGE selaras dengan agenda nasional yakni pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, urgensi bisnis,  program efisiensi, pembangunan secara konsisten dan berkelanjutan. Selain itu RGE juga menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah  dalam berbagai aspek ekonomi, sosial dan budaya.

Melalui penanganan secara holistik, RGE telah berhasil membuktikan bahwa perusahaan tersebut mampu mendukung kemajuan upaya pengelolaan lahan secara signifikan dan melakukan penyelesaian masalah kabut asap yang berakibat mencemari udara secara berkesinambungan.

Sukanto Tanoto Berbagi Sukses Kepada 29.000 Petani Kecil

Asian Agri merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, yang saat ini memimpin pasar produksi dan juga praktik keberlanjutan kelapa sawit  di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1979 oleh pemimpinnya, Sukanto Tanoto, Asian Agri telah mengelola lebih dari 100.000 hektar lahan, yang terdiri dari 27 perkebunan yang dikelola secara keberlanjutan.

Selama empat dekade terakhir, Asian Agri telah membangun sistem kemitraan dengan para petani kecil. Sistem tersebut telah mengantarkan perusahaan ini menuju kesuksesan, yang secara kolektif mengelola 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit lainnya. Hal ini sejalan dengan filosofi Tanoto Foundation yang selalu berusaha memberikan kesempatan setiap orang agar terus menggali potensi yang ada di dalam dirinya.

Dibawah kepemimpinan Sukanto Tanoto, Asian Agri bersama para petani kecil terbukti berhasil menjadi bagian dalam sejarah perusahaan dalam mencapai kesuksesan.

Asian Agri Memberikan Subsidi Lebih dari Rp 2.6 Milyar

Sebagai bentuk komitmen Sukanto Tanoto dan Asian Agri dalam menjalin hubungan jangka panjang dengan para petani kecil, Asian Agri baru-baru ini membagikan Rp 2,62 miliar kepada enam perwakilan Koperasi Unit Desa, yang terdiri dari 29.000 petani perorangan.

Dengan dukungan Sukanto Tanoto dan bantuan teknis pertanian dari pihak Asian Agri, keenam KUD yang berada di provinsi Riau dan Jambi tersebut telah berhasil mendapatkan sertifikasi di bidang produksi kelapa sawit keberlanjutan.

Deklarasi dukungan Asian Agri kepada para petani kecil ini dilaksanakan pada 21 Desember 2016. Turut pula hadir Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita dalam acara ini yang mendukung penuh program yang dijalankan Asian Agri ini. Dalam acara tersebut, Direktur Asian Agri, Freddy Wijaya menyampaikan rasa terimakasih dan memberikan pujian kepada para petani kecil.

“Membagi hasil dari penjualan di tahun 2015 ini adalah bentuk penghormatan dan penghargaan kami kepada petani kecil yang telah menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan. Tanpa adanya kemitraan dengan para petani kecil, Asian Agri tidak mungkin bisa menjadi pemimpin di industri sawit seperti sekarang ini,” kata Freddy Widjaya.

Enggartiasto Lukita juga menyampaikan sambutan hangat dan rasa terimakasihnya kepada Asian Agri dan para petani kecil atas sistem kemitraan yang dibangun. “Sistem kemitraan yang dibuat Asian Agri dengan para petani kecilnya, memberi dampak positif pada kualitas minyak sawit dari Indonesia. Upaya yang dilakukan Asian Agri dalam membantu petani kecil mendapatkan sertifikasi, membuat kami berkomitmen untuk terus mempertahankan sektor pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Untuk terus mengetahui beragam informasi terbaru mengenai program inisiatif keberlanjutan dan pertanggungjawaban sosial Asian Agri, silahkan kunjungi website anak perusahaan RGE milik Sukanto Tanoto di: Facebook, Twitter, Tumblr atau LinkedIn.

Filosofi Sukanto Tanoto Membawa RGE Group Menuju Kesuksesan

Apa yang dipelajari oleh para mahasiswa sekolah bisnis? Tentu salah satu subjek yang akan mereka pelajari adalah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility. Salah satu prinsip penting dalam tanggung jawab sosial perusahaan adalah bagaimana para pemangku kepentingan dan masyarakat memegang nilai-nilai dan p rinsip yang sama sehingga dapat mencapai kesuksesan. Hal ini yang membuat filantropis dan pengusaha Sukanto Tanoto, pemimpin RGE Group yang membawahi APRIL, Sateri, dan Pacific Oil and Gas menuju kesuksesan.

Pendekatan Sosial: Kunci Kesuksesan RGE Group

Perusahaan tentu memiliki aturan, peran, dan tanggung jawab yang berbeda. Saat ini, banyak perusahaan yang sudah menerapkan pendekatan sosial dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Para pemangku kepentingan di perusahaan harus memiliki hubungan baik dan saling menguntungkan dengan masyarakat, sehingga dapat mencapai kesuksesan bersama. Perusahaan yang menerapkan tanggung jawab sosial akan memiliki kecenderungan lebih sukses.

RGE Group yang dimiliki oleh Sukanto Tanoto menerapkan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, sehingga dapat sukses seperti saat ini. Sukanto Tanoto juga menggagas filosofi 5C (Community, Country, Climate, Customer, dan Company) pada perusahaannya, yaitu menciptakan kebaikan bagi masyarakat, negara, iklim, dan perusahaan.

Penerapan Filosofi 5C pada RGE Group

RGE Group dan kelompok bisnisnya selalu berusaha untuk menciptakan nilai bersama  dengan menerapkan filosofi Sukanto Tanoto. APRIL, salah satu perusahaan pulp dan kertas terbesar di Indonesia yang merupakan anak perusahaan RGE Group, mengelola kawasan konservasi pribadi terbesar di dunia, yaitu sebesar 260.000 hektar.

Sateri, perusahaan milik Sukanto Tanoto lainnya, menggunakan sumber alami dan terbarukan dengan menggunakan pohon perkebunan industry untuk menghasilkan serat viscose. Selain itu, Pacific Oil and Gas yang mengelola Woodfibre LNG memperkerjakan masyrakat lokal sebagai pegawai dengan tujuan menyediakan lapangan kerja.

Sukanto Tanoto saat ini bisa dibilang telah meraih kesuksesan. Masalah-masalah seperti ketidaksetaraan sosial dan perubahan iklim membuat perusahaan ingin melakukan perubahan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat.

Kemajuan Woodfibre LNG di Proyek Guangzhou

Pacific Oil and Gas (PO&G) (Nansha) Holding Limited yang dimiliki oleh Sukanto Tanoto, pemilik RGE Group, baru-baru ini mengumumkan penandatanganan perjanjian joint venture proyek terminal peak-shaving LNG Guangzhou. Anak perusahaan Guangzhou Gas Group dan Guangzhou Port Ltd, yaitu Guangzhou Development Gas Investment Company juga menandatangani kesepakatan tersebut.

Terminal yang baru dibangun ini dapat memaksimalkan infrastruktur energi di Guangzhou, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan pasokan energi. Dengan kapasitas 2 juta ton LNG per tahun, terminal ini diperkirakan akan selesai pada 2020. Ini merupakan langkah yang diambil oleh perusahaan miliki Sukanto Tanoto, untuk memenuhi tuntutan global terhadap sumber energi terbarukan. Selain itu, ini merupakan upaya untuk menghasilkan energi yang berkelanjutan kepada masyarakat, sesuai dengan filosofi 5C yang diinisiasi Sukanto Tanoto.

Pemimpin RGE, Sukanto Tanoto dan Wakil Walikota Guangzhou Cai Chaolin menyaksikan penandatanganan kerja sama tersebut. Liu Jingbo, Wakil General Manager Guangzhou Gas, mengatakan proposal investasi kedua belah pihak ini mencerminkan upaya terpadu antara pembeli LNG dan produsen untuk berbagi risiko.

Proses penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilaksanakan bersamaan dengan pengumuman Heads of Agreement (HOA) antara Woodfibre LNG Export Pte Ltd (Woodfibre LNG Export) dan Guangzhou Gas Group. Kerja sama tersebut menghasilkan penjualan sebesar 1 juta ton LNG per tahun, selama 25 tahun dari proyek LNG Woodfibre di Squamish, Columbia.